back to top
back to bottom

Kamis, 12 April 2012

0 Pengumuman K1 Tunggu Bupati


Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Gowa sudah siap mengumumkan daftar nama pegawai honorer kategori satu (K1) yang lolos verifikasi. Hanya saja, pengumuman tersebut masih menunggu keputusan dari
Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo.
Sekretaris BKDD Gowa Rostam Razak mengakui sudah menerima surat edaran Nomor 3 Tahun 2012 dari Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang mewajibkan pengumuman nama-nama honorer K1 tersebut.
"Rencana hari ini (kemarin) saya dan Pak Wabup (Abdul Razak Badjidu) mau menghadap kepada bupati untuk petunjuk lebih lanjut," kata Rostam di ruang kerjanya, Senin 9 April.
Karena itu, Rostam berharap agar masyarakat bisa bersabar menunggu pengumuman tersebut dipasang. Meskipun, kata dia, nama-nama honorer K1 dari Gowa sebanyak 31 orang sudah bisa diakses di situs resmi BKN, yakni www.bkn.go.id
"Kita tetap akan umumkan. Ditempel di papan pengumuman karena tidak semua masyarakat bisa mengakses internet," tambahnya
Rostam juga meluruskan, pengumuman nama-nama honorer K1 tersebut bukan pengumuman kelulusan seperti banyak dipahami masyarakat. Melainkan pengumuman untuk uji publik.
Dijelaskan, masyarakat yang telah melihat nama-nama yang telah masuk K1 yang memenuhi kriteria berhak memberikan masukan hingga komplain kepada pihak BKDD. Jika memang ada nama honorer K1 yang dianggap masyarakat tidak memenuhi kriteria, maka masyarakat bisa langsung memasukkan laporan resminya.
"Laporan itu akan kita teliti. Karena bisa saja salah. Tapi akan tetap kita kirim kepada BKN sebagai hasil dari pengumuman uji publik ini," ujarnya.
Dia juga menegaskan sampai saat ini tahapan honorer K1 masih pengumuman untuk uji publik. Belum ada petunjuk lebih lanjut tentang apa lagi tahapan selanjutnya. Karena itu, dia mengingatkan agar honorer yang sudah ada namanya dalam pengumuman itu tidak bertindak selain yang telah diarahkan oleh BKDD.
Terpisah, Ketua Ikatan Guru Honorer Indonesia (IGHI) Gowa, Putri Ratu Arsyad berharap nama-nama yang dimasukkan menjadi honorer K1 benar-benar memenuhi kriteria. "Jangan sampai ada kejadian seperti di Jeneponto," katanya.
Putri menjelaskan, ada lebih 1.000 guru honorer di Gowa yang telah mengabdi sejak 2005 lalu. Sebagian sudah terangkat menjadi PNS. Namun sebagian besar lainnya belum beruntung.
Dia juga mengaku sudah melihat pengumuman honorer K1 dari Gowa melalui situs BKN. Namun tidak satu pun dari nama tersebut merupakan anggota IGHI Gowa. Meski demikian, Putri mengimbau para guru honorer tidak berkecil hati. Sebab masih ada K2 yang bisa dijadikan pintu bagi mereka. (aha/sap)

0 komentar:

Posting Komentar